THALES
(624-546 SM)
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
Adleni
Yusli Anggraeni
2.
Aggo
Satria Padega
3.
Asri
Sonya Parwati
4.
Bayu
Dwi Setiawan
5.
Nur
Amalia
KELAS : 1PA17
UNIVERSITAS
GUNADARMA 2014
A.
Riwayat
Hidup Singkat dan Karyanya
Thales adalah
seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum
Thales, pemikiran Yunan dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan
segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama
karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar
pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang
dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh
Aristoteles diberi gelar ‘filsuf yang pertama’. Selain sebagai filsuf, Thales
juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan
Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos. Thales tidak
meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran
Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang
dirinya.Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali
memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales
juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Thales (624-546 SM) lahir di kota Miletos yang merupakan
tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur
memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan
berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan
berfilsafat sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir
di tempat ini.
Thales
adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales
mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur
piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di
laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi
terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat
melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis
yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Di
dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik dari
Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi
dua belas kota Iona.
B.
Ajaran-Ajaran
Ajaran – ajaran Thales antara lain sebagai berikut yaitu:
a)
Air
sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip
dasar (dalam arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar
dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya
kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil
dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.Argumentasi Thales
terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup
mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk
hidup, Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat,
cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan
bahwa bumi terletak di atas air,] Bumi dipandang sebagai bahan yang satu
kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
b)
Pandangan
tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di
jagat raya memiliki jiwa karena alam ini penuh dengan dewa-dewa. Jiwa tidak
hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.
Teori tentang materi yang berjiwa ini
disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang
dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
c)
Teorema
Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena
menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya
merupakan buah pikiran aslinya.
v 1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh
diameternya.
v 2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki
adalah sama besar.
v 3. Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.
v 4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran
adalah sudut siku-siku.
v 5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya
serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah
ditentukan.
v 6. Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu
dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
d)
Pandangan
Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales
pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh
serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SMThales menyarankan
orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama
di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem
tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari
keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi
sebuah wilayah yang bersatu dan tersentralisasi
DAFTAR PUSTAKA