music

Friday, 28 November 2014

IBD manusia dan penderitaan

Tanah longsor

Penyebab terjadinya tanah longsor karena tidak adanya akar pohon yang menghalangi tanah agar tidak turun ke bawah dan karakteristik tanah tersebut. Penyebab lainnya yaitu hujan karena hujan yang lebat menimbulkan pohon-pohon tumbang dan akhirnya terjadlah tanah longsor. Penyebab yang lain ada pengikisan, tanah yang terjal dan lain sebagainya.
Menyikapi tanah longsor yaitu dengan  menjaga kelestarian hutan, tidak menebang pohon sembarangan, menanami wilayah yang gundul dengan pohon yang berakar panjang, dan menggunakan terasering untuk pertanian di wilayah yang miring.
Solusi yang tepat untuk menghindari tanah longsor yaitu dengan cara tidak tinggal di wilayah yang dari jenis tanah dan kontur tanahnya memang mengundang bahaya tanah longsor. Selain itu, jangan tinggal diwilayah yang dekat dengan tanah yang miring karena itu sangat bahaya akan tanah longsor.

Sikap saya, seharusnya tanah yang miring dijadikan lahan untuk terasering saja supaya aman untuk warga yang lainnya dan tidak akan ada korban tanah longsor.

Wednesday, 12 November 2014

keindahan alam

Keindahan Gunung Bromo

Gunung Bromo bukan hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi sudah menjadi agenda kunjungan wisata bagi masyarakat dunia. Tidak pernah sepi dari kunjungan para turis, bahkan mereka betah berhari-hari tinggal disana.

Meniti tangga menuju puncak Gunung Bromo untuk menyaksikan terbitnya matahari bukan suatu hal yang terlalu berlebihan. Namun bermain-main dibibir kepundan yang menganga kemudian merayap turun menjejakkan kaki telanjang pada magma beku untuk mengukir nama kemudian mengabadikannya, barangkali hanya bisa dilakukan di Bromo tidak ditempat lain.

Gunung Bromo berada dikawasan pelestarian alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan merupakan Taman Nasional paling spektakuler dan paling mudah dikunjungi diantara Taman Nasional lainnya yang ada di Indonesia yang terletak antara 1.000 – 3.676 meter diatas permukaan air laut. Wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terletak pada rangkaian pegunungan berapi yang merupakan salah satu dari rangkaian besar pegunungan yang terbentang sepanjang Pulau Jawa. Dibagian utara pegunungan Tengger terdapat kaldera Tengger yang sangat indah dan menarik, garis tengahnya mencapai 8-10 kilometer, sedang dindingnya yang terjal tingginya antara 200–700 meter.

Dasar Kaldera Tengger berupa laut pasir seluas 5.290 ha, terdapat Gunung Bromo (2.392 m), Gunung Batok (2.470 m), Gunung Kursi (3.392 m), Gunung Watangan (2.601 m), dan Gunung Widodaren (2.600 m). Gunung Bromo merupakan gunung yang masih aktif yang pada waktu tertentu mengeluarkan asap. Disamping untuk tujuan pariwisata, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berfungsi pula untuk : Penelitian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Konservasi dan Pembinaan Cinta Alam.

Seperti pada umumnya Taman Nasional lainnya di Indonesia, pengelolaan Taman Nasional ini dilaksanakan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang kantornya berada di Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Perlindungan Hutan dan Pelestarian alam, Departemen Kehutanan.

Gunung Bromo ini juga terletak di tiga kabupaten, yaitu kapbupaten Probolinggo, Pasuruan dan Malang yang ketiga kabupaten itu masih dalam satu propinsi Jawa Timur.

Menurut Schmidt and Ferguson type iklim di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tergolong type C dan D. Sedangkan musim hujan berlangsung pada bulan Oktober sampai Maret. Suhu rata-rata berkisar antara 7-18 derajat celcius. Type vegetasi hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah type Hutan Hujan Pegunungan yang terdiri dari Hutan Tinggi, Hutan Alfin, Hutan Cemara, Padang Rumput dan vegetasi Kaldera. Tumbuhan yang banyak dijumpai adalah Cemara (Casuarina junghuhniana), Akasia (accaccia decurens), Mentigi (Vacinium varingaefolium), Adas (Anethum graveolens), Senduro atau bagi masyarakat Tengger disebut bunga Tanalayu dan juga sering disebut sebagai bunga Edelwise (Anaphalis javanica), dan berbagai jenis anggrek alam di daerah Semeru selatan

Pintu gerbang utama menuju ke Laut Pasir dan Gunung Bromo melalui Cemorolawang. Kawasan ini merupakan daerah wisata yang paling ramai terutama pada hari libur. Beberapa aktivitas dapat dilakukan di daerah ini antara lain : berkemah, menikmati pemandangan alam, berkuda menuju Lautan Pasir atau berjalan kaki. Untuk mencapai puncak Gunung Bromo dapat menaiki tangga yang telah disediakan. Kawah Gunung Bromo merupakan kawah yang menganga lebar

Pemandangan matahari terbit di Gunung Bromo sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri dan untuk menikmatinya kita dapat berangkat dari Cemorolawang pada jam 04.00 WIB.

Untuk mencapai daerah Cemorolawang digunakan rute: Probolinggo – Tongas / Ketapang – Sukapura – Ngadisari kurang lebih berjarak 42 kilometer dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum sampai Ngadisari. Sedangkan dari Ngadisari – Cemorolawang kurang lebih 3 kilometer dapat berjalan kaki atau memakai kendaraan Jeep.

sumber: http://artikelpas.blogspot.com/2012/04/keindahan-gunung-bromo.html

Cinta Sesama Manusia

Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan arti dari kasih adalah perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Terdapat perbedaan dari cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah sebagai berikut:
1)      Cinta bersifat manusiawi.
2)      Cinta bersifat rohaniah dan nafsu bersifat jasmaniah.
3)      Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  – unsur dasar tertentu yaitu:
1.       Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.       Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.       Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.       Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
-          Perasaan
-          Pengenalan
-          Tanggung jawab
-          Perhatian
-          Saling menghormati
Ada tiga tingkat cinta :
1. Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
2. Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih : yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
3. Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih : inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.

Saya akan mengambil sebuah contoh yaitu dari pengalaman saya 2 tahun yang lalu. Saya dan teman-teman saya mengikuti acara bakti sosial di daerah Cibulao puncak. Disana saya dan teman-teman saya melihat kehidupan yang kurang baik dan serba kekurangan. Kami tergerak untuk membantu kehidupan mereka dengan cara memberikan sembako dan pakaian yang layak pakai.
Kami bahagia karena bisa membantu orang yang kehidupannya kurang baik. karena rasa cinta dan kasih antar sesama manusia karena manusia diciptakan untuk saling tolong menolong jika dalam kesulitan
 Disinilah hati nurani kami dibuka untuk selalu menatap kebawah, memperhatikan sesama dengan berbagi cinta walau hanya lewat bantuan yang tidak terlalu banyak memberikan sembako dan pakaian yang layak pakai.

sumber: http://audirayatiputri.wordpress.com/2012/12/17/cinta-kasih-manusia-kepada-sesama/


Thursday, 6 November 2014

meraih mimpi

MERAIH MIMPI

Karya : Asri Sonya Parwati

Tanggal 23 Mei 1981 di Sumedang, lahirlah seorang bayi laki-laki bernama Tata Hadinata. Dia anak kedua dari pasangan Een dan Juju. Tidak ada artinya nama tersebut, hanya sebagai orang tua mereka berharap anak laki-lakinya kelak menjadi anak yang berguna, soleh, berbakti kepada orang tuanya dan menjadi kebanggaan keluarga besarnya.
Tata tumbuh dengan baik dan sebagaimana layaknya anak yang tinggal di kampung. Suatu hari Tata kerumah temannya yang bernama Ujang, Tata bertanya kepada Ujang, “Hei Ujang, ayo kita bermain di sawah bersama teman yang lain”. Ujang menjawab “Ayo saja, tapi tunggu saya ganti pakaian dulu”. Setelah Ujang ganti baju, mereka bermain di sawah dengan teman-teman Tata. Tidak terasa hari sudah mulai sore saatnya Tata dan teman-temannya pulang. Sesampainya dirumah, Tata langsung mandi dan berpakaian untuk pergi ke pengajian. Ibunya bertanya, “Tata sudah makan belum? Kalau belum makan dulu baru pergi mengaji dan ibu akan mengantarmu”. Tata menjawab, “Iya bu saya makan”. Selesai makan Tata langsung pergi mengaji bersama ibunya. Setiap sore dari mulai umur 4 tahun Tata sudah mulai belajar mengaji di musola yang dekat dengan rumah. Orangtuanya dengan senang hati mengantarkan anaknya ke musola dengan harapan anaknya bisa menjadi panutan nanti di masa tuanya.
Di desa, anak laki-laki sebelum masuk SD itu harus disunat terlebih dahulu. Tata ingin sekali masuk SD tetapi dia takut untuk sunat. Ibunya bertanya, “Tata ingin masuk SD kan? Sunat dulu ya. Tidak sakit ko nanti ibu dan bapak belikan hadiah”. Tata menjawab, “Iya bu saya ingin sekali masuk SD tapi saya takut sekali bu. Tapi saya sekarang sudah tidak takut lagi kalau ibu ingin membelikan saya hadiah” ungkap Tata dengan gembira. Akhirnya Tata disunat dan dia masuk SD dengan usia kurang lebih 6 tahun. Tata mendaftar ke SD diantar oleh bapaknya. Setelah masuk SD, dia sangat pintar di kelasnya. Dari kelas 1 sampai kelas 6 dia selalu mendapatkan ranking 1. Akhirnya Tata menyelesaikan sekolah SDnya selama 6 tahun dan dia melanjutkannya ke SMP. Dari awal masuk SD Tata sudah menunjukan kecerdasannya yaitu bisa meraih ranking 1 dikelasnya. Tata masuk di SMPN 1 Ujungjaya, Sumedang. Setelah 3 tahun Tata mendapatkan gelar anak teladan di sekolahnya. Orangtuanya sangat bangga dengan anaknya itu dan orangtuanya menasihatkan,”Tata anak yang membanggakan bagi orangtua, jadilah anak yang selalu penurut kepada orangtua dan anak yang membanggakan bagi ibu, bapak dan keluarga besar”. Tata menjawab,”Iya bu Tata selalu jadi anak yang nurut dengan orang tua dan membanggakan”. Tidak lama setelah Tata masuk SMP kakaknya menikah dan Tata pun sangat senang melihat kakaknya menikah.
Setelah selesai 3 tahun di SMPN 1 Ujungjaya, Tata ingin sekali melanjutkannya ke STM Penerbangan di Bandung. Dimana untuk masuk STM Penerbangan di Bandung itu harus anak yang pintar dan nilainya harus bagus-bagus. Tata bertanya kepada orang tuanya dengan wajah melas,” Bu,Pak, Tata boleh tidak sekolah di STM Penerbangan di Bandung? Karena Tata ingin sekali sekolah disana”. Orang tuanya menjawab, “Tidak boleh, itu sangat jauh dari rumah dan biayanya pun sangat mahal. Ibu dan Bapak tidak sanggup harus membiayainya”. Tata betanya, “Tapi bu Tata ingin sekali sekolah disana, Tata akan belajar lebih giat lagi supaya diterima bu”. Akhirnya orangtua Tata mengizinkan Tata sekolah disana walaupun orangtuanya seorang petani, mereka banting tulang demi menyekolahkan anaknya. Setelah Tata masuk sekolah, orangtua dan kakaknya sangat kesepian dirumah tidak ada Tata dan sangat rindu dengan Tata.
Setelah masuk STM, tidak lama kemudian kakak Tata melahirkan dan Tata memiliki seorang ponakan perempuan. Keluarga sanagt senang sekali dan Tata pun sangat bahagia. Tiga tahun di STM Penerbangan Bandung sudah dilewati dengan mulus dan nilai-nilai yang sangat bagus walaupun ada sedikit masalah bisa dilaluinya dengan sabar. Keluar dari STM, kakaknya mellahirkan anak kedua Tata pun sangat senang sekali mendapatkan 2 orang ponakan perempuan. Selain senang dengan kelahiran kakaknya, Tata ingin kuliah, orangtuanya pun kembali bingung, uang dari mana untuk kuliah, karena orangtua Tata mendengar dari tetangganya kalau biaya kuliah itu mahal. Orangtua Tata bertanya, “Kamu yakin mau kuliahdi UI? Ibu dan Bapak tidak ada biaya lagi buat kamu kuliah”. Tata menjawab,”Ya bu, pak, saya yakin ingin kuliah di UI dan masalah biaya Tata yang biayain kuliah sendiri”. Orangtuanya pun hanya bisa mendoakan anaknya supaya cita-cita Tata masuk UI tercapai. Tata terus bertekad untuk kuliah dan dia pun bersikeras ingin kuliah di UI Depok. Itu sudah cita-citanya dari dulu. SNMPTN  dia ikuti, dan alhamdulilah walaupun tidak masuk di Teknik Elektro UI dia berhasil masuk D3 Politeknik UI. Akhirnya cita-cita Tata tercapai masuk UI. Orangtua dan kakaknya sangat senang sekali akhirnya Tata bisa kuliah di UI. Bapaknya berkata,”Bapak senang akhirnya kamu bisa masuk UI dengan dana yang pas-pasan, bapak bangga dengan kamu”. Tata menjawab,”Terima kasih pak, semua berkat doa bapak dan keluarga akhirnya Tata bisa masuk kuliah di UI”. Walaupun dengan dana yang pas-pasan, karena Tata anak yang cerdas dia mengambil beasiswa untuk mahasiswa supaya bisa meringankan beban orangtua.
Selesai D3, Tata masih mau melanjutkan di S1 UI juga, sambil kerja dia kuliah. Dia akhirnya masuk S1 Teknik Elektro UI. Selama kuliah dia membiayain diri dia sendiri dari kost, biaya kuliah dia tanggung sendiri. Betapa senang orangtuanya bisa melihat anaknya mandiri dan tidak mebebankan orangtua.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Akhirnya wisuda S1 pun dilaksanakan, keluarga besar Tata senang sekali melihat Tata sudah wisuda di UI dengan IP 3,51 dan Tata mendapatkan lulusan terbaik dan wisuda pun dihadiri dengan keluarga besar beserta ponakan Tata yang sudah beranjak besar. Selesai S1 Tata melanjutkan kuliah S2 di UI dengan jurusan yang sama dengan S1. Orangtua Tata bertanya,”Kamu kapan menikah? Sudah waktunya kamu menikah”. Tata menjawab,”Tata ingin menjadi PNS dulu bu, pak”. Akhirnya S2 pun telah diselesaikan dengan lulusan terbaik yaitu IP 3,78. Alhamdulilah, akhirnya seorang anak laki-laki dari sebuah desa dengan latar belakang pendidikan orangtua yang tidak begitu tinggi, bisa menjadi seorang master terbaik. Sebuah cita-cita yang mungkin jauh dari bayangan, tapi dengan usaha dan doa terutama kedua orangtua, akhirnya Tata bisa menjadi kebanggaan keluarga dan menjadi panutan keluarga.
Dengan bekal pendidikan yang ada, dia melamar menjadi PNS dan diterima. Tanpa dibayangkan sebelumnya yang dulu waktu sekolah di STM Penerbangan hanya melihat pesawat di garasi pesawat sekarang Tata bisa keliling Indonesia bahkan sampai Luar Negeri. Setelah beberapa tahun menjadi PNS, Tata sudah bisa membetulkan rumah orangtuanya yang dulu kurang bagus  menjadi bagus sekali. Selain sudah bisa membetulkan rumah kedua orangtuanya, Tata juga sudah bisa membawa orangtuanya jalan-jalan dan menyenangkan hati orangtua. Orangtua Tata berkata,”Kamu kapan menikah? Umurmu sudah mulai dewasa”.  Tata menjawab,”iya bu, pak. Saya lagi mencarinya”.
Tidak lama kemudian Tata mendapatkan pendamping hidupnya yaitu Amalia Hanif, mereka langsung bertaaruf. Tata mengenalkan Amalia ke keluarga besar Tata. Ibunya berkata kepada Tata,”Akhirnya kamu ada pendamping hidupmu”. Tata menjawab,”Iya bu ini semua karena doa ibu”.
Beberapa minggu kemudian akhirnya mereka melangsungkan acara lamaran di kediaman Amalia. Tata dan kelurga besar sangat bahagia sekali akhirnya lamarannya diterima oleh Amalia. Setelah melangsungkan lamaran, Tata dan Amalia langsung bersiap-siap untuk melangsungkan pernikahan. Tata membiayai pernikahannya sendiri, orangtuanya sangat bahagia.

Tanggal 15 Juni 2008, saat yang ditunggu-tunggu tiba. Tata merasa gerogi ketika ijab kabul. Setelah melaksanakan ijab kabul, Amalia dating dan duduk disebelah Tata dan langsung mencium tangan Tata dan serta Tata memberi mas kawin. Perkawinan Tata dan Amalia berlangsung dengan hikmat dan meriah.