Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun
rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan arti dari kasih
adalah perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.
Dengan demikian, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Terdapat perbedaan dari cinta dan kasih, cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dan
nafsu adalah sebagai berikut:
1)
Cinta bersifat manusiawi.
2)
Cinta bersifat rohaniah dan nafsu bersifat
jasmaniah.
3)
Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan
nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar
tertentu yaitu:
1.
Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada
anaknya.
2.
Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar –
benar bedasarkan atas suka rela.
3.
Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.
Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui
rahasia manusia.
Menurut Erich
Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
-
Perasaan
-
Pengenalan
-
Tanggung jawab
-
Perhatian
-
Saling menghormati
Ada tiga tingkat cinta :
1. Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika
seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya
itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
2. Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih : yaitu
mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta
tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar
kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih
terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang dia berani mengambil resiko besar
dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang
konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk
akal.
3. Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho
kekasih : inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua
(mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan
tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta
Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama.
Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan
sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Cinta kasih
secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai
sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu
sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci,
Malaikat, dan lainnya.
Cinta kasih
secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap
lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia,
Alam, Hewan dan Tumbuhan.
Saya akan mengambil sebuah contoh yaitu dari pengalaman saya
2 tahun yang lalu. Saya dan teman-teman saya mengikuti acara bakti sosial di
daerah Cibulao puncak. Disana saya dan teman-teman saya melihat kehidupan yang
kurang baik dan serba kekurangan. Kami tergerak untuk membantu kehidupan mereka
dengan cara memberikan sembako dan pakaian yang layak pakai.
Kami bahagia karena bisa membantu orang yang kehidupannya
kurang baik. karena rasa cinta dan kasih antar sesama manusia karena manusia
diciptakan untuk saling tolong menolong jika dalam kesulitan
Disinilah hati nurani
kami dibuka untuk selalu menatap kebawah, memperhatikan sesama dengan berbagi
cinta walau hanya lewat bantuan yang tidak terlalu banyak memberikan sembako
dan pakaian yang layak pakai.
sumber: http://audirayatiputri.wordpress.com/2012/12/17/cinta-kasih-manusia-kepada-sesama/
No comments:
Post a Comment