music

Wednesday, 12 November 2014

Cinta Sesama Manusia

Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan arti dari kasih adalah perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Terdapat perbedaan dari cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah sebagai berikut:
1)      Cinta bersifat manusiawi.
2)      Cinta bersifat rohaniah dan nafsu bersifat jasmaniah.
3)      Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  – unsur dasar tertentu yaitu:
1.       Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.       Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.       Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.       Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
-          Perasaan
-          Pengenalan
-          Tanggung jawab
-          Perhatian
-          Saling menghormati
Ada tiga tingkat cinta :
1. Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
2. Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih : yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
3. Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih : inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.

Saya akan mengambil sebuah contoh yaitu dari pengalaman saya 2 tahun yang lalu. Saya dan teman-teman saya mengikuti acara bakti sosial di daerah Cibulao puncak. Disana saya dan teman-teman saya melihat kehidupan yang kurang baik dan serba kekurangan. Kami tergerak untuk membantu kehidupan mereka dengan cara memberikan sembako dan pakaian yang layak pakai.
Kami bahagia karena bisa membantu orang yang kehidupannya kurang baik. karena rasa cinta dan kasih antar sesama manusia karena manusia diciptakan untuk saling tolong menolong jika dalam kesulitan
 Disinilah hati nurani kami dibuka untuk selalu menatap kebawah, memperhatikan sesama dengan berbagi cinta walau hanya lewat bantuan yang tidak terlalu banyak memberikan sembako dan pakaian yang layak pakai.

sumber: http://audirayatiputri.wordpress.com/2012/12/17/cinta-kasih-manusia-kepada-sesama/


No comments:

Post a Comment