Tugas ke 1
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT:
NAMA : ASRI SONYA PARWATI
KELAS : 2PA15
NPM :
11514749
A.
ALIRAN
PSIKOANALISIS
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis.
Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber
perilaku yang tidak normal atau menyimpang.
Sumbangan
terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak
sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama
yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi
menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi
menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Dalam
psikologi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai
proses maupun lokasi. Tentu saja, keberadaan lokasi dari ketiga tingkat
tersebut bersifat hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh. Sekalipun
demikian, ketika membahas alam tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam
tidak sadar sekaligus proses terjadi tanpa disadari.
a) Alam Tidak
Sadar
Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala
dorongan, desakan maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong
perkataan, perasaan dan tindakan kita. Sekalipun kita sadar akan perilaku kita
yang nyata, sering kali kita tidak menyadari proses mental yang ada dibalik
perilaku tersebut. Dorongan tidak sadar ini muncul di alam bawah sadar setelah
menjalani transformasi tertentu. Contohnya, seseorang dapat mengekspresikan
dorongan erotis atau keinginan untuk melukai orang lain dengan cara menggoda
atau mengolok-olok orang lain. Dorongan sejati (seks atau agresi) menjadi
terselubung dan tersembunyi dari alam sadar kedua orang tersebut. Akan tetapi,
alam tidak sadar orang kedua secara langsung. Keduanya dapat memuaskan dorongan
seksual maupun agresif, tetapi tak satupun di antara mereka menyadari motif di
balik godaan atau olok-olok tersebut. Dengan cara inilah, alam tidak sadar
seseorang bisa berkomunikasi dengan alam tidak sadar dari orang lain, keduanya
sama-sama tidak sadar akan proses tersebut.
Tentu saja, alam tidak sadar bukan berarti tidak aktif atau dorman.
Dorongan-dorongan di alam tidak sadar terus-menerus berupaya agar disadari, dan
kebanyakan berhasil masuk ke alam sadar, sekalipun tak lagi muncul dalam bentuk
asli. Pikiran-pikiran yang tak disadari ini bisa dan memang memotivasi manusia.
Contohnya, dari rasa benci seorang anak karena kemarahannya terhadap ayahnya,
terdapat rasa kasih saying yang berlebihan di dalam hatinya sehingga sang anak
menunjukkan ke orang lain bahwa sang anak sangat mencintai ayahnya akan tetapi
rasa sayangnya sangatlah berlebihan, misalnya selalu memuji ayahnya di depan
orang lain. Apabila tak bisa disembunyikan, rasa marah seperti ini sudah tentu
akan menyebabkan si anak merasa sangat cemas. Oleh karena itu, alam bawah
sadarnya memotivasinya untuk mengekspresikan rasa marah melalui ungkapan rasa
cinta dan pujian yang berlebihan. Agar selubung itu benar-benar berhasil
mengelabui orang tersebut, maka sering kali perasaan tersebut muncul dalam
bentuk yang sama sekali berbeda dengan perasaan yang sebenarnya, tetapi selalu
muncul dalam bentuk yang berlebihan dan penuh kepura-puraan. (Mekanisme ini
dikenal dengan pembentukan reaksi (reaction formation) yang akan dibahas secara
terpisah dibagian berjudul Mekanisme Pertahanan (Defense Mechanism) yang
terdiri dari represi (repression), pembentukan reaksi (reaction formation),
pengalihan (displacement), fiksasi (fixation), regresi (regression), proyeksi
(projection), introyeksi (introjection), dan sublimasi (sublimation).
b) Alam Bawah
Sadar
Alam bawah sadar (preconscious) ini memuat semua elemen yang
tak disadari, tetapi bisa muncul kesadaran dengan cepat atau agak sukar (Freud,
1993/1964). Isi alam bawah sadar ini datang dari dua sumber, yang pertama
adalah persepsi sadar (conscious perception). Apa yang dipersepsikan orang
secara sadar dalam waktu singkat, akan segera masuk ke dalam alam bawah sadar
selagi fokus perhatian beralih ke pemikiran lain.
Sumber kedua dari gambaran-gambaran bawah sadar adalah alam
tidak sadar. Sedangkan sejumlah gambaran lain dari alam tidak sadar bisa masuk
ke alam sadar karena bersembunyi dengan baik dalam bentuk mimpi, salah ucap,
ataupun dalam bentuk pertahanan diri yang kuat.
c) Alam Sadar
Alam sadar (conscious), yang memainkan peran tak berarti
dalam teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang
setiap saat berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan
mental yang bisa langsung kita raih. Ada dua pintu yang dapat dilalui oleh
pikiran agar bisa masuk ke alam sadar yaitu sistem kesadaran perseptual
(perceptual conscious), yaitu terbuka pada dunia luar dan berfungsi sebagai
perantara bagi persepsi kita tentang stimulus dari luar.
Teori psikologi Freud
juga didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu
energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu
untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada
fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
– Id: merupakan bagian palung primitif
dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang.
Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak
menyenangkan.
–
Ego: merupakan bagian “eksekutif”
dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan.
Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi
untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan
kenyataan.
–
Super Ego: merupakan gambaran
internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan
seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana
berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super
Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1. Menurut
freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang
sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
B.
ALIRAN BEHAVIORISTIK
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon).
Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras
bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari
kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme
sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting:
1. Menekankan
pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme
menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan
adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa
respons terhadap rangsangan itu.
Jadi
menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap
stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang
bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik:
1)
Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti
orang lain dan lingkungannya.
2)
Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena
manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3)
Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,
bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak.
4)
Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk
fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
5)
Penganjur utama adalah Watson : overt, observable
behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
6)
Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem
ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup
studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak
se-ekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga,
meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
7)
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang
terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
8)
Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991)
membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang
lebih belakangan.
9)
Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol
perilaku.
10) Manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri
11) Mementingkan
faktor lingkungan
12) Menekankan
pada faktor bagian
13) Menekankan
pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
14) Sifatnya
mekanis mementingkan masa lalu
C.
ALIRAN
HUMANISTIK
Aliran ini berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa
tidak puas dengan behaviori maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran
humanistik ini mengarahkan perhatiannya pada humanisasi yang menekankan
keunikan manusia. Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang di
kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Kepribadian
yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1)
Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan
penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2)
Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara
yang aman dan tidak berbahaya.
3)
Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi
pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas,
atau mayoritas.
4)
Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam
“bersandiwara”.
5)
Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai
pandangan sebagian besar orang.
6)
Memikul tanggung jawab.
7)
Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8)
Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki
keberanian untuk menghentikannya.
D.
PENDAPAT
ALLPORT
Kepribadian
yang matang Oleh Gordon Allport:
Saat
ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan. Berikut
adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang
sehat:
1. Perluasan
Perasaan Diri
Ketika seseorang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan
sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang
dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut.
Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan itu
sebaik-baiknya akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi
partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi
diri kita. Orang yang semakin terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas,
orang, atau ide, ia lebih sehat secara psikologis. Hal ini berlaku bukan hanya
untuk pekerjaan, melainkan juga hubungan dengan keluarga dan teman, kegemaran,
dan keanggotaan dalam politik, agama, dan sebagainya.
2. Relasi
Sosial yang Hangat
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan
orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa
terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim
dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan
perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Adaperbedaan hubungan cinta antara orang yang neurotis (tidak matang) dan yang
berkepribadian sehat (matang). Orang-orang neurotis harus menerima cinta lebih
banyak daripada yang mampu diberikannya kepada orang lain. Bila mereka
memberikan cinta, itu diberikan dengan syarat-syarat. Padahal, cinta dari orang
yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Jenis kehangatan yang lain, yaitu perasaan terharu, merupakan
hasil pemahaman terhadap kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan
semua bangsa. Orang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan,
penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
3. Keamanan
Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka
menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan
tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu,
kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak
berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu. Mereka dapat mengendalikan emosi,
sehingga tidak mengganggu hubungan antarpribadi. Pengendaliannya tidak dengan
cara ditekan, tetapi diarahkan ke dalam saluran yang lebih konstruktif.
Kualitas lain dari kepribadian sehat adalah "sabar terhadap
kekecewaan". Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap
tekanan dan hambatan atas berbagai keinginan atau kehendak. Mereka mampu
memikirkan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama. Orang-orang yang
sehat tidak bebas dari perasaan tak aman dan ketakutan. Namun, mereka tidak
terlalu merasa terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut secara lebih
baik daripada kaum neurotis.
4. Persepsi
Realistis
Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif.
Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan
keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini
bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut
prasangka pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan
dan Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya
menenggelamkan diri di dalam pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus
menggunakan keterampilan itu secara ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada
orang sehat atau matang begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan
ego. Dedikasi terhadap pekerjaan berhubungan dengan rasa tanggung jawab dan
kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti
dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan
kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan penting dan melakukannya dengan
dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
6. Pemahaman
Diri
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini
memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif.
Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya
menurut keadaan sesungguhnya. Jika gambaran diri yang dipahami semakin dekat
dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut semakin matang. Demikian juga
apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya, bila semakin dekat (sama) dengan
yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya, berarti ia semakin matang.
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan gambaran
diri yang objektif. Orang yang memiliki objektivitas teradap diri tak mungkin
memproyeksikan kualitas pribadinya kepada orang lain (seolah orang lain
negatif). Ia dapat menilai orang lain dengan seksama, dan biasanya ia diterima
dengan baik oleh orang lain. Ia juga mampu menertawakan diri sendiri melalui
humor yang sehat.
7. Filsafat
Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan
rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas
untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut
dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness). Keterarahan itu
membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan,
serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari
tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.
E.
PENDAPAT
ROGERS
Pendapat
Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang
meliputi
1.
Perkembangan kepribadian “self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki
kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani
masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat
mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima
istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu. Dalam
setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu
bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah
yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister.
2.
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian
individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan,
penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain.
Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard
(tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai,
diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan
menerima dengan penuh kepercayaan.
3.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhya
Menurut pendapat Rogers: Pertama, orang yang sehat secara
psikologis akan lebih mudah beradaptasi, karena orang psikologis bisa melihat
dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua,
manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman
mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan
perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka. Ketiga, dari
manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa
sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagaikehidupan
eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri
mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum. Keempat,
manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk
merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain. Kelima, manusia masa depan
akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses
kognitif yang dilakukan secara sadar
ataupun yang tidak. Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan
pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk
kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila
diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak
akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan merasa
agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .Terakhir, karena
manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akanlebih menikmati
kekayaan hidup dri pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal
ataupun menahan emosi mereka .
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi
sepenuhnya :
a.
Keterbukaan pada pengalaman
b.
Kehidupan eksistensial
c.
Kepercayaan terhadap organism sendiri
d.
Perasaan bebas
e.
Kreatifitas
F.
PENDAPAT
MASLOW
Hirarki Kebutuhan Manusia
Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat
kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih
tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan
spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak
merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai
kedua telah puas, dan sebagainya. Hierarkinya adalah sebagai berikut:
Teori Kebutuhan Maslow
Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan
oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan
kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan
datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak
mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi
aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan
kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial
(seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak
aman dan perlu aman.
Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika
kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya
kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan
bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini
melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
Kebutuhan Esteem
Ketika
tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi
dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat
penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas,
berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain.
Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai
orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak
berdaya dan tidak berharga.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka
adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan
aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang
itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus
melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa
dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang
sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai
atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang
itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika
ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Kepribadian Sehat Menurut Maslow
Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah
Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah
individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang
artinya mengaktualisasikan diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk
memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia
sekitar mereka. Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah
memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas.
G.
PENDAPAT
FROMM
Pengertian Dasar Teori Fromm
Dasar teori Fromm hampir sama dengan Freud, Ia setuju dengan
Freud yang menekankan pentingnya motivasi, tetapi ia tidak sependapat bahwa
motivasi itu pertama-tama bersifat instingtif. Fromm berpendapat bahwa selain
manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organic, manusia juga
terdorong menjadi masyhur dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan
cita-cita religius dan humanistik. Secara singkat, teori kepribadian yang
digagas Fromm sebagai berikut:
a.
Kebebasan manusia yang semakin luas, menempatkan
manusia merasa semakin kesepian, dengan kata lain kebebasan menjadikan keadaan
yang negatif di mana manusia-manusia melarikan diri.
b.
Manusia selalu berusaha memecahkan
kontradiksi-kontradiksi yang ada padanya. Maksudnya bahwa seorang pribadi merupakan
bagian sekaligus terpisah dari alam; merupakan binatang, dan sekaligus manusia.
c.
Aspek individu, yakni aspek binatang dan aspek manusia
merupakan kondisi-kondisi dasar eksistensi manusia, yang berasumsi bahwa,
“pemahaman tentang psikhe manusia harus berdasarkan manusia tentang kebutuhan
manusa yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya.
d.
Kepribadian orang akan berkembang menurut kesempatan
yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
e.
Sebagai manusia tidak lepas dari pasangan tipe karakter
nekrofilus danbiofilus. Nekrofilus adalah orang yang tertarik pada kematian,
sedangkanbiofilus adalah orang yang mencintai kehidupan. Sekarang ini lima tipe
masyarakat sudah sdemikian menggenjala, berbeda dengan masa-masa sebelumnya,
seperti reseptif, eksploitatif, penimbunan, pemasaran, dan produktif.
Kepribadian yang Sehat Menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian
yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri
secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan
dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas
dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi
produktif , yakni suatu konsep yang
serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang
mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata
“orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi
pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual,
emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat
membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif.
Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif,
kebahagian dan suara hati.
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas
dan sederajat dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka.
Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi
kehidupan yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha
sekuat tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang
– perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif
meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan
yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh
kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan
bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian
merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan
suara hati humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari
luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan
suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu
perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku
bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang
cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah
laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari
dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena
kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila
masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai
orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan
sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.
Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut
Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
b. Mampu
mencintai dan dicintai.
c. Mampu
mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
d. Mampu hidup
bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
e. Mampu
menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
f. Memiliki
watak sosial yang produktif.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment