Nama kelompok :
1.
Asri Sonya Parwati
2.
Gita Regina
3.
Iin Fatmala
4.
Ivo Rian Arofa
5.
Kartikasari A
6.
Michellin Hanada Fardiany
7.
Mustafa Kamal
8.
Nandya Puspa Andini
9.
Olivia Cessaria
Kelas : 2pa15
1.
PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN
A.
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai
interaksi Anda yang kontinu dengan diri Andasendiri, dengan orang lain, dan
dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur,2003:526).
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi bangunan
psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu
terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu
sendiri dan dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek
kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar
dirinya (Desmita,2009:191).
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai
harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan,
dengki, iri hati, pransangka, depresi, kemarahan, danlain)lain emosi negatif
sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikishabis (
Kartini Kartono , 2002:56).
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup
respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil
mengatasi kebutuhan (kebutuhan dalam dirinya) ketegangan, konflik, dan
frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari
dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal
(Schneiders dalam Desmita, 2009:192).
B.
Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
yang sehat pada waktu yang normal. Manusia merupakan
makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya
spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara
umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai
kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup sosial
tersebut. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung
secara terus-menerus.
Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmani seperti pembawa atau konstitusi fisik dan tempramen
sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik
berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh, kondisi jasmani dan
kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menyesuaikan diri nya.
Carl Roger
(1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu
hubungan :
1.
Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri,
atau menyadari kenyataan.
2.
Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa
kecuali, dan
3.
Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau
berempati terhadap orang lain.
Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan personal :
1.
Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau
warisan biologis yang sangat kental. Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan,
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna
mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti
temperamen, potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.
Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya
akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3.
Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian
seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama
memiliki kepribadian yang sama juga. Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah
penting berkaitan dengan penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah
komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan
pertumbuhan personal seseorang juga akan berjalan baik.
4.
Faktor
eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan, Faktor
eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
2.
STRESS
A.
Arti
Penting Stress
Stress menurut Hans Selye
1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap
tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi
orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan
berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat
mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan
psikologis.
B.
Tipe-tipe
stress psikologis :
- Frustasi : muncul karena adanya kegagalan dalam mencapai suatu
tujuan. Frustasi ada yang bersifat intrinsic ( cacat badan dan kegagalan usaha)
dan ekstrinsik ( kecelakaan, bencana alam, kematian, pengangguran dan
perselingkuhan)
- Konflik : ditimbulkan karena
ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan atau
tujuan. Bentuk konflik menjadi tiga bagian yaitu : approach-approach
conflict, approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant conflict.
- Tekanan : tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
berasal dari dalam diri individu. Tekanan juga dapat berasal dari luar
diri individu
- Kecemasan : kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan
kekhawatiran, kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak
terkendali mengenai kemungkinan terjadinya sesuatu hal yang buruk.
C.
Symptom
-Reducing Responses Terhadap Stress
Kehidupan
akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami
stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu
setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan
keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
Respon
terhadapt stress berhubungan dengan mekanisme pertahanan diri (defence
mechanism). Mekanisme Pertahanan ada yang bersifat positif dan ada pula yang
negatif.
1)
Kompensasi
: Kompensasi atau compensation dari katacompensate artinya mengganti kerugian,
ataumengisi kekurangan. Bentuk kompensasi itu adalah: kompensasi langsung,
kompensasi tidak langsung dan kompensasi berlebihan.
2)
Sublimasi
: atau sublimation dari
katasublimateartinya nmemperhalus atau memperindah. Dalam mekanisme pertahanan
berarti menyalurkan dan memperhalus dorongan-dorongan yang bersifat egoistis,
nafsu-nafsu animal dan dorongan-dorongan yang kurang sehat. Sehingga dapat
diterima oleh masyarakat secara baik karena bermanfaat dan tidak bersifat
mengganggu. Contohnya, seorang yang gagal dalam percintaan, mencurahkan kasih
sayang untuk mengasuh anak-anak yatim piatu.
3)
Melamun
: Day dreaming dari day dreamartinya melamun atau merenung yang bersangkutan
lari dari kenyataan menghindari probelm ke alam khayalan. Seolah-olah ia telah
melakukan apa ang diinginkan itu, ia telah merasa mendapat sukses.
4)
Rasionalisasi
: Rasionalitation atau rasionalisasi dari kata ratio atau akal, masuk
akal.Rasionalisasi adalah mengisi kekurangan dengan menutup
kesalahan/rintangan. Hal yang tidak masuk akal dengan alasan-alasan diubah
menjadi masuk akal agar dapat memuaskan harga dirinya, serta diakui oleh
masyarakat.
5)
Identifikasi
: Identification atau identifikasi, pengertian indentifikasi hampir sama dengan
menitu. Seseorang yang mengalami kegagalan meniru atau menyamakan dirinya
dengan orang lain yang mencapai sukses.Bila orang lain mengalami sukses ia ikut
merasakan seolah-olah ia yang mendapat sukses, hingga ia merasa puas dan
bahagia. Kepuasan yang dicapai ini sebenarnya kepuasan semu.
6)
Proyeksi
: Projection atau proyeksi, suatu usaha untuk memproyeksikan atau melemparkan
kekurangan diri sendiri kepada orang lain. Jadi kesalahan atau kekurangan
sendiri dipantulkan pada pihak lain.
7)
Represi:
Repression atau represi, suatu usaha menghilangkan kekecewaan atau kekurangan
dengan jalan melupakannya. Yaitu apa yang disadari itu dimasukkan ke dalam alam
tak sadar, bahkan dapat pingsan dalam beberapa waktu.
8)
Regresi
: Regression atau regresi artinya kembali ketingkat sebelumnya (mundur).Regresi
adalah suatu usaha untuk menghilangkan kesusahan, kesukaran atau kekecewaan
dengan jalan kembali ketingkat perkembangan sebelumnya, sebab pada masa
perkembangan yang dialami mendapat kesukaran ia menangis, akhirnya segera
diperhatikan dan dilayani oleh orang tuanya dan ia mendapat kepuasan.
9)
Pemindahan:
Displacement atau pemindahan, suatu usaha untuk menghilangkan kesusahan.
kekecewaan dengan jalan memindahkan pada objek lain.
10) Dissosiasi : Dissociation atau
disosialisasi. Suatu usaha untuk menghilangkan kesusahan atau kekecewaan dengan
jalan melarikan diri dari hal-hal yang tidak menyenangkandengan cara yang tidak
masuk akal.
11) Fiksasi: Fixation atau fiksasi
artinya pembatasan. Suatu usaha untuk menghilangkan kekecewaan dengan membatasi
tingkah laku tertentu yang khas yang memberi keamanan
12) Konversi: Conversion atau konversi,
suatu usaha untuk menghilangan kekecewaan atau kegagalan-kegagalan dengan jalan
mempersangat keadaan sakit.
13) Isolasi: atau Isolation adalah usaha menghilangkan perasaan yang
mengikuti situasi menyakitkan. Misalnya karena kematian ibunya, rasa sedih dan
penyesalan dikatakan, ibu telah bahagia di sana. Jadi situasi yang menyakitkan
diisolasikan.
D.
Pendekatan
problem solving terhadap stress
Salah satu cara dalam menangani stres yaitu menggunakan
metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang
terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan
serangkaian alat yang sangat rumit sebagai feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri, juga dapat lebih
efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendiri. Berikan
sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan
pendekatan secara spiritual (mengarah kepada Tuhan). Meningkatkan Toleransi
Stress dan Pendekatan Berorientasi terhadap Tugas.
Strategi koping yang spontan
mengatasi stress
Proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil
kesimpulan yang cermat dan akurat . Misalnya , kita menghadapi masalah yang
membuat kita stres jalan satu-satunya ialah yakin kepada tuhan dan berdoalah
maka tuhan pun memberi jalan keluarnya kepada kita .
Strategi
coping yang spontan mengatasi stres ada dua yaitu :
1)
Strategi
Terfokus Masalah yang disebut juga Problem focus coping, yaitu upaya seseorang
untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah
terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau menghindarinya.
Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan
masalahnya, mencari pemecahan alternative, menimbang-nimbang alternative tersebut,
dan memilih salah satunya dan mengimplementasikannya.
2)
Strategi
Terfokus Emosi yang disebut juga Emotion focus coping, yaitu upaya untuk
memecahkan emosi yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat banyak cara untuk
mengatasi emosi negative.
Sumber :
https://silvinamar.wordpress.com/2013/06/09/1032/
http://mepianoandpsychology.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-stres-tulisan-2.html?m=1
http://mepianoandpsychology.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-stres-tulisan-2.html?m=1
Sundari,
Siti. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
No comments:
Post a Comment