TEMA : “KEKUASAAN DAN PENGARUH”
KEKUASAAN
1.
Definisi
Menurut Barbara
Goodwin (2003)
Pengertian kekuasaan oleh ahli politik kontemporer ini
sedikit lebih kasar, menurutnya, pengertian kekuasaan adalah: Kemampuan (Force
is the ability) untuk mengakibatkan seseorang bertindak
dengan cara yang oleh yang bersangkutan (to cause someone to act in a
way which she would not choose), dan tidak akan dipilih seandainya ia tidak
dilibatkan (left to herself). Dengan kata lain memaksa seseorang
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya (In other
words to force someone to do something against her will).
Menurut Walterd Nord,
Pengertian Kekuasaan adalah
suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk
mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
Menurut Robert Mac Iver
Pengertian
kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik
secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan
jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk
hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau
subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU
(subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada Undang-Undang (objek dari
kekuasaan).
2.
Sumber-Sumber
Kekuasaan
Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu :
a. Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang
didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan
pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai
senioritas atau persahabatan)
b. Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan
pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak
memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
c. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan formal
yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai pada batas tertentu.
d. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang
didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
e. Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
(karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
Ada pun sumber
kekuasaan itu sendiri ada 3 macam,yaitu:
a.
Kekuasaan
yang bersumber pada kedudukan
1) Kekuasaan
formal atau Legal (French & Raven 1959). Contohnya komandan tentara, kepala
dinas, presiden atau perdana menteri
2) Kendali
atas sumber dan ganjaran (French & Raven 1959). Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah
buruhnya, kepala suku atau kepala kantor
yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.
3) Kendali
atas hukum (French & Raven 1959). Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa
takut. Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para
pemilik toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat
perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior
kelas3 yang galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu
dituruti.
4) Kendali
atas informasi (Pettigrew, 1972). Siapa yang menguasai informasi dapat menjadi
pemimpin. Contohnya orang yang paling tahu jalan diantara serombongan pendaki
gunung yang tersesat akan menjadi seorang pemimpin. Ulama akan menjadi pemimpin
dalam agama. Ilmuan menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan.
5) Kendali
ekologik (lingkungan).Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasaan situasi
.
•
Kendali atas penempatan jabatan. Seorang atasan atau manager mempunyai
kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
•
Kendali atas tata lingkungan. Kepala dinas tata kota berhak memberi izin bangunan. Orang-orang ini menjadi
pemimpin karena kendalinya atas penataan lingkungan.
b. Kekuasaan yang bersumber pada
kepribadian.
Berasal
dari sifat-sifat pribadi.
1)
Keahlian atau keterampilan (French &
Raven 1959). Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap dokter sebagai
pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk menyembuhkan
penyakitnya.
2)
Persahabatan atau kesetiaan (French
& Raven 1959). Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok
dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin.
Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat seperti
Ibu Theresa.
3)
Karisma (House,1977). Ciri kepribadian
yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan
salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan.
c. Kekuasaan yang bersumber pada
politik
1)
Kendali atas proses pembuatan keputusan
(Preffer & Salanick, 1974). Ketua
menentukan apakah suatu keputusan akan di buat dan dilaksanakan atau tidak.
2)
Koalisi (stevenson, pearce & porter
1985). Ditentukan hak dan wewenang untuk membuat kerjasama dalam kelompok.
3)
Partisipasi (Preffer, 1981). Pempimpin
yang mengatur pastisipasi dari masing-masing anggotanya.
4)
Institusionalisasi. Pempimpin agama
menikahkan suami istri. Notaris atau hakim menentapkan berdirinya suatu
perusahaan.
PENGARUH
1.
Definisi
Menurut Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh merupakan
penampakan dari wajah sebuah kekuasaan yang didapatkan oleh seseornag sewaktu
mereka tidak mempunyai kewenangan bertindak.
Menurut
Norman Barry
Pengaruh adalah
suatu tipe kekuasaan yang jika seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
Menurut Bertram Johannes Otto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak
dapat diukur kepastiannya.
2.
Jenis-Jenis
Jenis-jenis
spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan
bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan.
Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang
proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
a.
Persuasi Rasional
Pemimpin menggunakan argumentasi
logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut.
b.
Permintaan Inspirasional
Pemimpin membuat usulan yang
membangkitkan entusiasme pada pengikut.
c.
Konsultasi
Pemimpin mengajak partisipasi
pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu
diperlukan dukungan dan bantuan pengikut.
d.
Menjilat
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan,
perilaku ramah-tamah, agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau
mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum
meminta sesuatu.
e.
Permintaan Pribadi
Pemimpin menggunakan perasaan
pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta
sesuatu.
f.
Pertukaran
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran
budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti,
atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
g.
Taktik Koalisi
Pemimpin mencari bantuan dari orang
lain untuk mempersuasi pengikut.
h.
Taktik Mengesahkan
Pemimpin mencoba untuk menetapkan
validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan, hal itu adalah konsisten
dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
i.
Menekan
Pemimpin menggunakan permintaan,
ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk
mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment